-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Polisi Temukan 1,5 Hektare Ladang Ganja dan 78 Kg Ganja Siap Edar di Madina

Selasa, 14 Mei 2024 | Mei 14, 2024 WIB Last Updated 2024-05-14T11:58:13Z
Kapoldasu Irjen Agung Setya Effendi Memegang Pohon Ganjar. (Foto: istimewa)

Sinar Medan.id | Medan

Polisi menemukan ladang ganja seluas 1,5 Hektare di Mandailing Natal (Madina). Di ladang tersebut, ditemukan sebanyak 1.500 pohon ganja dan 78 Kg ganja kering siap edar.

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, temuan itu didapat saat mereka melakukan Operasi Antik Toba 2024. Operasi itu digelar mulai 1-14 Mei 2024.

"Kita juga menemukan dua ladang ganja di Madina yang luasnya kurang 1,5 Hektare. Kita temukan kurang lebih ada 1.500 pohon ganja," ujar Irjen Agung di Mapolda Sumut, Selasa (14/5/2024).

"Kita juga menemukan ganja kering yang ada beberapa di sini. Ganja kering ini, jumlahnya kurang lebih 78 Kg," lanjut dia.

Dalam Operasi Antik Toba 2024, kata Irjen Agung, pihaknya menangkap 502 orang tersangka yang terdiri dari 421 orang yakni jaringan narkoba dan 81 orang lainnya pemakai.

"Ini tangkapan yang cukup besar yang kita lakukan mulai dari penangkapan yang ada di Tanjung Balai, kemudian penangkapan Bandara Kualanamu dan beberapa tempat yang lain," ungkapnya.

Agung menyebut, modus yang digunakan pelaku dalam mengedarkan narkoba ini cukup beragam. Mulai dari menyelundupkan narkoba di dalam koper, hingga memasukkan ke dalam anus.

"Kita tahu, mereka juga terus memperbaiki modus-modus mereka. Modus yang terakhir, mereka bawa dengan koper. Sebelumnya kita juga menemukan hampir 4 Kg, modus dimasukkan ke dalam anus," ujar Agung.

Agung menambahkan, pelaku yang terjerat narkoba tidak memandang umur dan jenis kelamin. Dia menjelaskan, para bandar narkoba ini memanfaatkan jenis kelamin pelaku untuk mengelabui petugas.

"Saya ingin tegaskan, bahwa penggunaan narkoba memang benar tidak memandang umur dan gender. Sekarang jaringan begitu pandai memanfaatkan perempuan, agar kiranya menjadi lemah pengawasnya. Para bandar, juga memanfaatkan gender untuk kepentingan mereka," tutupnya.

(SM - Redaksi/Det)
×
Berita Terbaru Update