Foto: istimewa
Sinar Medan.id | Simalungun
"Bayi berjenis kelamin perempuan, diperkirakan berusia hanya 3 jam," kata Kapolsek Sidamanik AKP S Tampubolon, Selasa (14/5/2024).
Tampubolon menuturkan, bayi tersebut ditemukan di Perkebunan Ingrup Blok 63 Afdeling B Tobasari Nagori Saitbuntu Saribu Kecamatan Pamatang Sidamanik, kemarin sore. Awalnya, bayi malang itu ditemukan warga yang baru saja pulang dari ladang.
Setiabnya di lokasi, warga tersebut mendengar suara tangisan bayi. Warga pun mencari sumber suara itu. Lalu, saat warga menarik rerumputan di lokasi, tiba-tiba ada bayi yang terjatuh dari semak-semak itu.
"Saksi menarik rerumputan yang tempat suara tangisan bayi. Setelah saksi menarik rumput, bayi tersebut terjatuh yang awalnya tersangkut di atas rerumputan yang semak. Bayi itu banyak mengeluarkan darah, diduga akibat kayu rerumputan yang tajam," ujarnya.
Setelah warga memastikan bayi tersebut masih hidup, bayi dibawa ke perkampungan warga. Lalu, warga setempat membawa bayi itu ke bidan. Namun naas, sekira pukul 19.30 WIB, sang bayi meninggal dunia.
"Pada sekira pukul 19.30 WIB, bayi yang berjenis kelamin perempuan tersebut dilaporkan telah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Parapat," pungkasnya.
(SM - Redaksi/Det)
Sinar Medan.id | Simalungun
Bayi yang diperkirakan baru lahir 3 jam, ditemukan di semak-semak perkebunan teh di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Namun naad, bayi tersebut meninggal di rumah sakit pada malam harinya.
"Bayi berjenis kelamin perempuan, diperkirakan berusia hanya 3 jam," kata Kapolsek Sidamanik AKP S Tampubolon, Selasa (14/5/2024).
Tampubolon menuturkan, bayi tersebut ditemukan di Perkebunan Ingrup Blok 63 Afdeling B Tobasari Nagori Saitbuntu Saribu Kecamatan Pamatang Sidamanik, kemarin sore. Awalnya, bayi malang itu ditemukan warga yang baru saja pulang dari ladang.
Setiabnya di lokasi, warga tersebut mendengar suara tangisan bayi. Warga pun mencari sumber suara itu. Lalu, saat warga menarik rerumputan di lokasi, tiba-tiba ada bayi yang terjatuh dari semak-semak itu.
"Saksi menarik rerumputan yang tempat suara tangisan bayi. Setelah saksi menarik rumput, bayi tersebut terjatuh yang awalnya tersangkut di atas rerumputan yang semak. Bayi itu banyak mengeluarkan darah, diduga akibat kayu rerumputan yang tajam," ujarnya.
Setelah warga memastikan bayi tersebut masih hidup, bayi dibawa ke perkampungan warga. Lalu, warga setempat membawa bayi itu ke bidan. Namun naas, sekira pukul 19.30 WIB, sang bayi meninggal dunia.
"Pada sekira pukul 19.30 WIB, bayi yang berjenis kelamin perempuan tersebut dilaporkan telah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Parapat," pungkasnya.
(SM - Redaksi/Det)