-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

TKN Ungkap 2 Saksi di Tapteng, Sumut Dianiaya Saat Penghitungan Suara

Rabu, 21 Februari 2024 | Februari 21, 2024 WIB Last Updated 2024-02-21T14:12:58Z
                         Penulis: Redaksi
TKN Prabowo-Gibran Ungkap Penganiayaan Saksi di Tapteng, Sumut. (Foto: ist)

SINAR MEDAN | SUMUT

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengungkap, adanya dugaan penganiayaan terhadap saksi saat penghitungan suara di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut). TKN menyebut, ada dua kejadian yang akan ditindaklanjuti oleh pihaknya.

"Terbaru adalah terjadinya dua tindak pidana penganiayaan terkait Pemilu Presiden dan Wapres korbannya adalah tim kami, tim Paslon 2," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).

Habiburokhman mengatakan, ada dua kasus yang ditemukan pihaknya. Pertama penganiayaan terhadap relawan bernama Edianto Simatupang di Kelurahan Padang Masiang dan saksi bernama James Nahampun di Kantor Camat Sirandorung.

"Edianto Simatupang mengalami luka parah di bagian mata sebelah kiri dan sejumlah memar di sekujur tubuh. Akibat penganiayaan itu, Edianto Simatupang harus mendapat perawatan intensif di RSUD Pandan," tutur Habiburokhman.

"Saksi kami atas nama James Nahampun juga telah dianiaya, dipukul hingga mengalami luka cukup parah. Saat ini korban telah dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Sedangkan pelaku, telah diamankan personel Polres Tapanuli Tengah," sambungnya.

Menurutnya, James mengalami penganiayaan saat menjadi saksi penghitungan suara ulang untuk TPS 2, 3 dan 4 di Kecamatan Sirandorung.

Sementara itu, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid menjelaskan, dugaan penganiayaan terhadap James lantaran hasil Sirekap yang berbeda dengan bukti C1. Adu argumentasi hingga kekerasan, tak terhindarkan di sana.

"Nah di situ kemudian saling ngotot, supaya ada proses penghitungan ulang. Masih banyak lagi TPS-TPS yang lain, ketika dia ngotot untuk penghitungan ulang, tetapi pihak KPPS-nya tidak menghindarkan atau tidak menyetujui," ungkap Nusron.

Adanya dugaan kekerasan itu, tim TKN mengambil langkah untuk melaporkan terduga pelaku pihak berwajib.

(SM - Redaksi/Det)
×
Berita Terbaru Update