-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

KSAD Jenderal Maruli: TNI Berencana Menambah 22 Kodam Baru Karena Permintaan Masyarakat

Kamis, 29 Februari 2024 | Februari 29, 2024 WIB Last Updated 2024-02-29T16:47:20Z

                          Penulis: Redaksi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak. (Foto: Ist)


SINAR MEDAN | JAKARTA


TNI berencana menambah 22 Kodam baru untuk melengkapi 15 Kodam yang sudah ada di Indonesia saat ini. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menjelaskan, pada dasarnya penambahan kodam itu berasal dari permintaan masyarakat di daerah.


"Ya memang, itu ya, kadang-kadang yang bisa bicara sampai ke media orang pengamat. Kalau saya kunjungan ke daerah, mereka pada minta ya. Jadi ada banyak tempat yang bahkan bilang, 'Pak, kami siapkan lahannya, Bapak tolong buatkan di sini Kodim, Batalion, Koramil dan sebagainya', karena memang kehadiran kami diperlukan oleh mereka," kata Maruli setelah menutup Rapim TNI AD di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).


Maruli merespons adanya pro dan kontra di publik, terkait penambahan kodam tersebut. Maruli menegaskan, bahwa pihaknya menerima segala aspirasi yang masuk ke TNI.


"Kalau orang yang mengamati dari Jakarta nggak ngerti kampung kita juga nggak salahkan, mungkin secara teori sekolahan bagaimana militer, gimana ini kekuatan tidak sesuai dengan demokrasi, kami tampung," ujar Maruli.


Tapi ya yang saya bilang, kebanyakan saya kunjungan ke daerah-daerah, hampir seluruhnya menyampaikan untuk bilang, 'Pak, tolong bantu dibuatkan Posramil supaya kami bisa untuk membantu mendamaikan masyarakat, membantu pembangunan, membangun penanganan stunting dan sebagainya," sambungnya.


Maruli menyebut, di setiap Posramil pasti ada koordinatornya begitu juga dengan Kodam yang dipimpin Pangdam. Maruli kemudian menyinggung, bagaimana Pangdam di tiga Provinsi Kalimantan, tapi mesti hilir-mudik dari DKI Jakarta.


"Kalau kami sudah minta Posramil, berarti harus ada koordinatornya setelah beberapa beberapa puluh Kodim. Setelah beberapa Kodim kita harus punya Korem, setelah ada beberapa Korem kebanyakan harus ada Pangdam. Karena mungkin orang tidak merasakan, bagaimana rasanya jadi Pangdam di tiga Provinsi di Kalimantan," beber Maruli.


"Pindah provinsi saja lewat Jakarta, gitu kira-kira persoalannya. Kami juga akan menjawab, apa alasan kami kenapa perlu Kodam itu," imbuhnya.


Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar sebelumnya meluruskan agar masyarakat tidak salah menafsirkan terkait rencana TNI AD menambah jumlah Kodam di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.


"Yang benar, menambah menjadi 37 dari sebelumnya 15 Kodam, jadi penambahannya 22 Kodam," ucap Kapuspen.


Hal tersebut, disampaikan Kapuspen TNI menanggapi beredarnya berita terkait rencana penambahan Kodam. Dia meluruskan, soal kabar TNI akan menambah 37 Kodam baru.


Nugraha Gumilar menegaskan, kabar tersebut merupakan salah mengartikan dari rencana TNI menambah jumlah Kodam yang akan diimplementasikan secara bertahap.


(SM - Redaksi/Det)
×
Berita Terbaru Update