Penulis: Redaksi
SINAR MEDAN | GUNUNG SITOLI
Eddy Sofyan (60), seorang pria yang menetap di Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara (Sumut), ditemukan tewas dalam kondisi tubuh penuh luka bacok, di tokonya. Penemuan korban itu, pertama kali diketahui oleh istrinya.
Plt Kasi Humas Polres Nias, Aipda Restu Gulo mengatakan, korban ditemukan tewas di toko telurnya di Jalan Diponegoro, Kecamatan Gunung Sitoli, kemarin malam. Saat ditemukan, korban dalam kondisi bersimbah darah.
"Ditemukannya, sekira pukul 21.30 WIB," kata Restu, Minggu (3/12/2023).
Restu Gulo menjelaskan, kejadian itu berawal saat istri korban yang tengah berada di rumah curiga karena suaminya tak juga kunjung pulang. Kemudian, sang istri menelepon korban berulang kali, tetapi tidak diangkat.
Karena tak ada kabar, istri korban memutuskan untuk menemui suaminya ke toko mereka. Setibanya di toko, istri korban kaget karena di lantai terdapat ceceran darah.
"Istri korban melihat darah di lantai bagian bawah mobil pick up yang sudah terparkir dan melihat di sebelah kanan mobil ditemukan tumpukan telur berjatuhan dan pecah di lantai," ujarnya.
Selanjutnya, istri korban masuk ke dalam untuk menyisir asal darah tersebut. Setibanya di ruang tamu, korban melihat suaminya sudah terlentang di atas lantai dengan penuh luka tusukan dan bacokan.
"Istri korban melihat meja kasir yang sering korban duduki untuk transaksi bisnis telurnya, di mana bagian laci telah terbuka dan di lantai berserakan beberapa surat," kata Restu.
Mengetahui hal itu, istri korban langsung berlari ke depan toko untuk meminta pertolongan warga. Tak lama, warga berdatangan hingga akhirnya kejadian itu dilaporkan ke pihak kepolisian.
Petugas yang menerima laporan kejadian, langsung menuju lokasi. Pihak kepolisian, segera melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke RSU M Thomsen Nias untuk divisum.
Restu Gulo mengaku, pihaknya masih menyelidiki motif kasus tersebut. Saat ini, pihaknya juga masih memburu pelaku.
"Untuk sementara motif masih didalami, terduga pelaku masih kita cari. Masih pemeriksaan saksi-saksi, di lokasi CCTV ada, tapi memorinya enggak ada," bebernya.
(SM -Red/Det)
