-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jadi ART di Malaysia, Wanita Asal Aceh Tamiang Disiksa dan Disekap

Rabu, 01 Juni 2022 | Juni 01, 2022 WIB Last Updated 2022-05-31T20:37:31Z

                     Penulis: Redaksi 
Lili Herawati. (Foto: Ist)

SINAR MEDAN | ACEH TAMIANG

Nasib pilu dialami Lili Herawati (24) saat bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah di Malaysia. 

Lili mengaku mengalami penyiksaan, penyekapan dan hilang kontak dengan keluarganya di Aceh Tamiang selama 8 Tahun.

Kisah pilu itu, berawal saat Hera mengadu nasib ke Malaysia pada Tahun 2014 silam ketika usianya menginjak 16 Tahun. Dia berangkat ke negeri jiran, bersama seorang agen di Aceh Tamiang.

Wanita asal Desa Blang Kandis Kecamatan Babo, Aceh Tamiang itu sempat dijanjikan gaji sebesar RM 700. Dia dipekerjakan di sebuah rumah milik FZ dan MF di Negeri Sembilan, Malaysia.

Tahun pertama bekerja, Hera masih sering menghubungi orang tuanya Muhammad Yusuf dan Rahimah Jibuah. Tahun berikutnya, Hera tidak pernah lagi berkabar hingga dinyatakan hilang kontak oleh pihak keluarga.

"Dia hilang kontak dengan keluarga selama 8 Tahun, karena disekap dan disiksa oleh majikannya," kata anggota DPR Aceh asal Aceh Tamiang Asrizal Asnawi kepada detikSumut, Selasa (31/5/2022) siang.

Asrizal saat ini menjadi penghubung, antara Hera dengan pihak keluarga di Aceh Tamiang. Menurutnya, Hera kerap mendapat perlakuan kasar dari majikan perempuan berinisial FZ.

Dia disebut kerap ditampar, dipukul hingga matanya lebam dan pipinya memar. Asrizal menjelaskan, Hera juga disekap karena paspor disita sang majikan.

"Gaji dia juga tidak dibayar, terakhir gara-gara masalah baju dia dipukul bagian kepala hingga mata lebam, telinga kedua-duanya sakit dan pipi memar," jelas Asrizal.

Setelah bertahun-tahun mengalami penyiksaan, Hera akhirnya berhasil kabur dari rumah majikannya. Dia ditemukan sejumlah warga Aceh, lalu diamankan di sebuah rumah.

Asrizal mengaku, dirinya sudah berkomunikasi dengan Hera setelah difasilitasi seorang warga Aceh bernama Bukhari. Asrizal kemudian menghubungkan Hera, dengan pihak keluarga lewat video call.


"Hera kini telah diamankan di sebuah tempat oleh seorang warga Aceh, Teungku Haikal bersama Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur malaysia," ujar Asrizal.

Asrizal, berniat akan memfasilitasi kepulangan Hera ke kampung halamannya. Saat ini, dokumen Hera masih diurus di Aceh Tamiang serta KBRI.

"Sekarang sedang proses mengurus dokumen, dari datok penghulu (kepala desa) untuk persiapan mengurus dokumen di KBRI," sebut Asrizal.

(SM - Red/Det)
×
Berita Terbaru Update