Penulis: Redaksi
SINAR MEDAN | BENER MERIAH
Hingga kini petugas kepolisian Polres Bener Meriah, masih mendalami kasus dugaan penyekapan terhadap dua Anak Baru Gede (ABG) yang diperkosa delapan pria di Bener Meriah, Aceh. Korban disebut berada di salah satu gudang durian, di Bener Meriah selama tiga hari.
"Kronologi awal belum tau, karena kita masih dalam tahap proses pemeriksaan awal. Menurut keterangan sementara, iya demikian (disekap)," kata Kasat Reskrim Polres Bener Meriah AKP Erjan Dasmi saat dimintai konfirmasi detikSumut, Minggu (22/5/2022).
Erjan mengatakan, polisi masih memeriksa ke-delapan tersangka serta saksi-saksi untuk mengungkap lebih jelas kasus tersebut. Erjan mengaku belum dapat memastikan, apakah benar korban disekap atau tidak.
"Kalau untuk kejelasannya, belum pasti apakah mereka disekap atau tidak. Intinya, mereka di gudang itu ada tiga hari," jelas Erjan.
Menurutnya, kedua korban datang ke gudang durian tersebut setelah diajak seorang tersangka berusia 17 tahun. Korban dengan tersangka, disebut saling kenal tapi belum diketahui hubungan di antara mereka.
Setelah tiba di sana, pelaku tersebut memanggil tujuh kawannya ESP (24), AR (22), ZR (22), SP (24), WS (22), MK (22) dan satu tersangka berusia 19 Tahun. Mereka datang dalam waktu berbeda, selama tiga hari tersebut.
"Selama tiga hari di sana yakni tanggal 17 hingga 19 Mei, korban diperkosa bergantian. Misalnya hari ini oleh dua orang, besok dua orang dan lusa dua orang," jelas Erjan.
Kasus itu terungkap, setelah korban melaporkan aksi pemerkosaan yang dialaminya ke orang tuanya. Tak terima anaknya dilecehkan, orang tua korban kemudian melapor ke polisi.
Usai mendapat laporan, polisi turun tangan melakukan penyelidikan. Dalam hitungan jam, polisi menciduk para tersangka di rumah masing-masing, Kamis (19/5) kemarin.
Polisi masih mendalami kasus pemerkosaan tersebut, para tersangka masih diperiksa di Satuan Reserse dan kriminal (Satreskrim) Polres Bener Meriah. Dalam kasus itu, polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain pakaian yang dipakai korban.
(SM - Red/Det)
