Penulis: Redaksi
Kapolrestabes Medan,Kombes Valentino Alfa Tatareda Saat Berada di Gereja HKBP Pabrik Tenun, Medan. (Foto: Ist)
SINAR MEDAN | MEDAN
Pasca konflik internal jemaat, Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda turun langsung ke Gereja HKBP Pabrik Tenun di Jalan Pabrik Tenun, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Minggu (22/5/2022) pagi.
Kombes Valentino Alfa Tatareda, ingin memastikan situasi Gereja HKBP Pabrik Tenun, pasca keributan antar jemaat pada, Sabtu (21/5/2022) malam.
Kabar menyebutkan, bahwa saat konflik pecah di Gereja HKBP Pabrik Tenun, puluhan orang diamankan.
Kombes Valentino Alfa Tatareda mengatakan, memang pada Sabtu (21/5/2022) malam ada sejumlah jemaat yang diamankan.
Namun, katanya, yang mengamankan bukan Polrestabes Medan melainkan Polda Sumut.
"Kemarin ada sebagian yang dibawa ke Polda, tapi sekarang sudah dipulangkan," kata Valentino, Minggu (22/5/2022).
Ditanya jumlah pasti jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun yang diamankan, dirinya tak menjelaskannya lebih lanjut.
Valentino cuma mengatakan bahwa, jemaat dibawa ke Polda Sumut untuk dimintai keterangannya.
"Yang mengamankan Polda, kami hanya berusaha menjaga, mengimbau kepada pihak gereja, agar jemaat dapat melaksanakan ibadah dengan tentram," katanya di depan pintu masuk Gereja HKBP Pabrik Tenun.
Valentino menegaskan, kehadirannya cuma untuk memastikan bahwa pelaksanaan ibadah minggu di Gereja HKBP Pabrik Tenun berjalan aman dan lancar.
Informasi berkembang, konflik internal HKBP Pabrik Tenun ini pecah kembali karena persoalan pemakain tempat.
Yang satu ingin memakai tempat untuk kegiatan, satunya lagi menolak hingga berujung kisruh.
Dua pihak bertikai sama-sama ngotot.
Kisruh di Gereja HKBP Pabrik Tenun ini, sudah lama terjadi.
Sejumlah jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun, sempat mengaku resah dengan kehadiran Pendeta Rumondang Sitorus.
Menurut seorang jemaat gereja HKBP Pabrik Tenun bernama Halomoan Siahaan, sejak Pendeta Rumondang Sitorus ditugaskan di tempat mereka, suasana semakin tidak kondusif.
Satu diantara ketidak kondusifan itu, menyangkut tindakan sewenang-wenang Pendeta Rumondang Sitorus.
"Kami mau kondusif, tapi Pendeta Rumondang Sitorus melakukan tindakan sewenang-wenang," kata Halomoan Siahaan, saat menggelar aksi di Kantor HKBP Distrik X Medan-Aceh Jalan Uskup Agung Sugio Pranoto, Kota Medan, Senin (25/4/2022) beberapa waktu lalu.
Menurut Halomoan, biasanya jika ada rencana renivasi rumah dinas, maka pihak terkait harus sama-sama duduk untuk membicarakan masalah ini.
Sebab, dana yang dipakai adalah dana gereja yang berumber dari sumbangan jemaat.
"Biasanya jemaat HKBP itu, misalnya kalau mau renovasi rumah dinas harus dibicarakan atau diwartakan," tutur Halomoan.
Namun, di masa Pendeta Rumondang Sitorus, cara-cara musyawarah seperti itu tidak dilakukan.
Tiba-tiba, jemaat mendapat laporan uang sudah habis dipakai renovasi rumah. Uang yang habis, juga terbilang tidak sedikit.
"Kalau ini, kita tidak tahu kapan dilakukan (renovasi), tapi uang tersalurkan sekira Rp 22 Jutaan," kata Halomoan.
Bukan cuma itu saja, sejak Pendeta Rumondang Sitorus bertugas di Gereja HKBP Pabrik tenun, ada pendataan yang dilakukan untuk melegalkan jemaat.
"Majelis di gereja juga kalau mau mengajukan surat pengantar untuk keperluan jemaat, itu ada yang dikoyak, dan istilahnya tidak diakui lagi," ungkapnya.
Bahkan, ucap Halomoan, beberapa waktu lalu ada Sintua yang diberhentikan begitu saja tanpa apalasan.
"Sintua yang ada pada beberapa periode lalu, sudah diberhentikan tanpa alasan yang jelas," ungkapnya.
Jemaat gereja HKBP Pabrik Tenun berharap, agar Pendeta Rumondang Sitorus ditarik saja dan digantikan dengan yang lain.
Menanggapi keluhan jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun ini, HKBP Distrik X Medan-Aceh mengatakan, bahwa penempatan Pendeta Rumondang Sitorus sudah berdasarkan keputusan bersama kantor pusat.
"Mengenai pergantian pendeta itu seluruh pelayan di HKBP terkenal dengan sending pastor, kantor pusat kita yang menempatkan melalui surat keputusan Ephorus HKBP dan sekertaris jendral, itu adalah wewenang dari pimpinan HKBP bukan kita," kata Praeses HKBP Distrik X Mesan-Aceh, Pendeta Henri Napitupulu.
Pendeta Henri menyarankan, agar para jemaat tetap beribadah ke gereja. Kemudian, untuk para Sintua tetap melayani jemaat dengan baik sesuai panggilan yang disampaikan Tuhan.
Di samping itu, bila ada perbedaan pendapat antara jemaat dengan Pendeta Rumondang Sitorus, maka masalah ini harus diselesaikan dengan baik.
Ia juga mengimbau, agar Pendeta Rumondang Sitorus merangkul jemaat dan parhalado yang ada di Gereja HKBP Pabrik Tenun. Sehingga, semuanya dapat kembali bersama-sama memuji dan melayani Tuhan dengan baik.
(SM -Red/tribun)