-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Angkut Ratusan Ton CPO, 24 WN Thailand dan 5 WN Malaysia Ditangkap TNI AL

Sabtu, 07 Mei 2022 | Mei 07, 2022 WIB Last Updated 2022-05-07T11:33:55Z

                  Penulis: Redaksi
Pangkoarmada RI, Laksdya TNI Agung Prasetiawan Saat Memaparkan Penangkapan Ratusan Ton CPO. (Foto: Ist)


SINAR MEDAN | MEDAN

Sebanyak 29 orang Warga Negara Asing (WNA) awak kapal MV Mathu Bhum yang mengangkut Ratusan Ton RBD Plam Oli diamankan TNI AL dari Pelabuhan Belawan pada Rabu baru-baru ini.


Dari keseluruhan penghuni kapal, 24 orang merupakan warga negara Thailand serta 5 lainya adalah warga negara Malaysia. 


Kapal berbendera Singapura itu, dicegat oleh KRI Karontang dan dibawa ke Dermaga Pelabuhan Belawan untuk menjalani pemeriksaan. 


"29 Orang termasuk Nakhoda, 24 WN Thailand dan 5 WN Malaysia mengangkut ratusan kontainer, dimana 34 Kontainer diantaranya berisi RBD palm olien, sehingga Komandan KRI Karotang yang dikomandani Mayor Laut (P) Andromeda mengawal MV. Mathu Bhum kembali ke Belawan guna dilakukan penyelidikan lanjutan di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal I) Belawan," kata Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksdya TNI Agung Prasetiawan,  Jumat (6/4/2022). 


Agung  mengatakan, Kapal MV Mathu Bhum yang merupakan Kapal Kargo bertonage 11.079 GT dihentikan dan diperiksa ketika melakukan pelayaran dari Belawan menuju Port Klang Malaysia pada, Rabu (04/05) kemarin.


“Intensitas operasi laut yang dilakukan TNI AL dalam hal ini Komando Armada RI yang menindaklanjuti laporan intelijen membuahkan hasil, salah satunya dengan menangkap MV Mathu Bhum yang dalam pemeriksaan awal ditemukan pelanggaran dengan mengangkut muatan ekspor minyak goreng, selain itu 3 nomor seri kontainer yang berisi minyak goreng tidak sesuai dengan nomor seri yang tertulis di PEB," jelasnya. 
 

Selain itu, lanjutnya, tanggal perkiraan ekspor sesuai tercantum di PEB berbeda dgn riil pelaksanaan ekspor. Di PEB tertulis tgl perkiraan ekspor 29 April, 1 Mei, 2 Mei, 3 Mei. Sedangkan pelaksanaan ekspor riil 4 Mei.


Keberhasilan pencegahan ekspor minyak goreng, kata Agung, tidak terlepas dari instruksi, Kepala Staf  Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono yang memerintahkan kepada seluruh unsur operasi jajaran TNI AL untuk meningkatkan pengawasan dan pengamanan secara ketat.


Agung menyebutkan, selain memeriksa kapal yang dicurigai melanggar aturan, TNI AL  juga menangkap dan memproses hukum bila menemukan adanya ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit beserta turunannya yang telah resmi dilarang oleh pemerintah.


Muatan RBD Palm Olien Yang Diamankan. (Foto: Ist)


"Muatan RBD Palm Olien, merupakan salah satu jenis produk turunan CPO yang dilarang oleh Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Perdagangan yang secara resmi melarang ekspor minyak sawit mentah CPO dan bahan baku minyak goreng serta minyak goreng terhitung mulai 28 April 2022 lalu," papar Agung. 


"Aturan tersebut, tertera dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 22 tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined Bleached and Deodorized palm olein dan Used Cooking Oil," tambahnya.


Pemeriksaan terhadap kapal-kapal barang, juga semakin intens dilakukan oleh TNI AL. Dari tiga Koarmada TNI Angkatan Laut, telah menahan puluhan kapal yang diduga kuat melanggar aturan untuk menjalani sejumlah pemeriksaan. 


Panglima Koarmada 1 Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah melaporkan sejauh mereka berhasil mengamankan lima kapal yang melanggar aturan saat melintasi daerah penjagaannya. 


"Yang pertama adalah tanko bravo ekor sunrise menarik tongkang ever carier, ini berbendera Malaysia yang di bawah dari Dumai mau ke Malaysia. Kemudian yang kedua adalah MT Word Progres berbendera Liberia ini dari Dumai akan dibawa ke India. MT W Blossom, ini berbendera Tupalu, ini dari Dumai akan dibawa Singapura,"tutur Arsyad. 


Sementara untuk kapal MT Toto yang berbendera Indonesia serta MV Mathum Bum juga telah telah diamankan dan akan menjalani proses penyelidikan lebih jauh. 


"Kemudian, MT Toto 16 berbendera Indonesia ini dari Kijang Pontianak akan dibawa ke uni emirat Arab dan yang terakhir MP Mathum Bum," ucapnya. 


Selain itu, 12 kapal juga berhasil diamankan oleh Koarmada 2 TNI AL dan tengah menjalani proses pemeriksaan. 


"Dari Koarmada II TNI AL berhasil mengamankan 12 kapal yang saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan," kata  Panglima Koarmada 2, Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto. 


Dari 12 kapal itu, TNI AL mendapati kapal-kapal yang yang membawa Batubara kemudian Nikel Ore, HSD dan CPO. 


"Dari 12 tersebut ada yang masih dalam proses pendidikan Tetapi ada juga sudah perjalanan berkas ke Kejaksaan tinggi sehingga saat ini kami Masih menunggu proses tersebut sampai dengan selesai," kata dia. 


Sebelumnya TNI AL dari Koarmada 3 TNI AL, juga berhasil menyita satu kapal MT Bangun Rejo yang bermuatan 2.500 ton CPO.  

Dari hasil pemeriksaan sementara, kapal tersebut mengangkut CPU ke pulau Jawa.

Panglima Koarmada 3, Laksamana Muda TNI Irvansyah mengatakan, saat ini sudah dua kapal yang berhasil diamankan. 

"MT Bangun Rejo juga sudah diamankan dan diperiksa. Kemudian yang kedua kita juga memeriksa kapal KM segara Anak oleh unsur patroli dari koarmada 3 namun muatannya biji sawit masih berupa biji sawit ini juga kalau hasil pemeriksaan sementara untuk diangkut ke pulau Jawa.

(SM -Red)
×
Berita Terbaru Update