-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kesetrum Kabel, Warga Kecamatan Sunggal Diabaikan Pimpinan PT NII

Selasa, 19 April 2022 | April 19, 2022 WIB Last Updated 2022-04-22T04:53:50Z
kondisi Apri Hamdani Yang Menderita Luka Bakar Akibat Tersengat Arus Listrik. (Foto: Ardian) 


SINAR MEDAN | DELI SERDANG

Nasib malang dialami Apri Hamdani (22) penduduk Jalan Binjai Km12 Gang Swadaya VII Kecamatan Sunggal Deli Serdang.


Pasalnya, pemuda yang mengalami luka bakar di tubuhnya akibat kecelakaan kerja tersebut, terkesan diabaikan oleh Mustafa Kamal Tanjung selaku pimpinan perusahaan PT NII beralamat di Jalan Sunggal, Kelurahan Sei Sikambing B Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan Sumatera Utara.


Salah seorang Abang korban bernama Agus (29) ketika dikonfirmasi, Selasa (19/4/2022) sekira pukul 13.15 wib menjelaskan, peristiwa naas dialami korban bermula pada, Senin 4 April 2022 baru-baru ini. 


Saat itu, korban yang sudah setahun lebih ikut bergabung bekerja di PT NII yang bergerak di bidang pemasangan kabel diduga milik PT Telkom, ditugaskan atasannya untuk memasang jaringan kabel di kawasan Simpang Titi Kuning, Medan.


Karena kurangnya perlengkapan prosedur keamanan saat bekerja, korban tersengat arus listrik hingga tubuhnya tergantung di atas tiang. Akibatnya, sekujur tubuh korban mengalami luka bakar serius.


Kondisi Tubuh Apri Hamdani Yang Mengalami Luka Bakar Saat Berada di Rumahnya. (SM - Ardian)


Untuk mengevakuasi tubuh korban, Akbar dan beberapa rekan seprofesinya menurunkan tubuh korban yang melepuh akibat luka bakar dan membawanya ke rumah sakit terdekat.


"Selama ini, pimpinannya tidak perduli dengan kondisi korban padahal, luka bakarnya cukup serius bang," tutur Agus kepada awak media.


Hingga kini, biaya perobatan untuk korban sudah mencapai Rp 6 Juta lebih bang. Darimana kami mengatasi itu, sementara pimpinannya hanya berjanji terus ingin membantu," tegas Agus kesal.


Agus juga menambahkan, beberapa hari pasca peristiwa kecelakaan kerja yang dialami adik kandungnya, Mustafa Kamal Tanjung hanya sekali membesuk korban sekaligus memberikan gaji serta obat Cina untuk korban.


"Cuma sekali aja membesuk adikku bang, sepertinya pimpinan kerja adikku mulai melepaskan tanggungjawabnya bang. Bila itu yang diinginkan, kami selaku keluarga korban akan tau tindakan apa yang akan diperbuat" tandas Agus emosi.


Pantauan awak media, karena keterbatasan biaya, terlihat kondisi korban yang terbaring lemah di rumahnya dan hanya mendapatkan perobatan kampung. 

Ketika masalah tersebut dikonfirmasi kepada Mustafa Kamal Tanjung melalui telepon selularnya, dirinya tidak bersedia mengangkat telepon. Dikonfirmasi via short messenger message juga tidak membalas.

(SM - Ardian Syahputra)











×
Berita Terbaru Update