Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution Membesuk Korban Keracunan Gas H2S. (Foto: Ist)
SINAR MEDAN | MADINA
Sebanyak 21 orang warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), terpaksa dilarikan ke RSUD Panyabungan, Minggu (24/4) pagi.
Warga tersebut, hingga kini masih menjalani penanganan intensif di IGD RSUD Panyabungan diduga keracunan gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang bersumber dari aktivitas pengeboran milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatanan Puncak Sorik Marapi, Madina.
PT SMGP adalah anak perusahaan dari OTP Geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sibanggor Julu, Roburan Lombang dan Sirambas di Madina, Sumut.
PT SMGP Desa Sibanggor Julu, Kecamatanan Puncak Sorik Marapi, Madina. (Foto: Ist)
Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution didampingi Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution dan Kapolres Madina AKBP Reza Chairul bergegas ke RSUD Panyabungan untuk melihat kondisi belasan warga yang menghirup gas beracun tersebut.
Atika bersama AKBP Reza, tampak berdialog dengan korban dan keluarga yang menemani di ruang IGD RSUD Panyabungan, Minggu (24/4) sekira pukul 12.00 wib.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen PT SMGP terkait peristiwa tersebut.
Menurut seorang warga, ada bau menyengat muncul dari lokasi pengeboran Wellpad T. Tak lama kemudian, terjadi semburan lumpur diserta asap berwarna hitam pekat.
Bau menyengat di udara, dapat tercium dari jarak 300 meter. Banyak warga mendadak lemas dan pingsan karena mencium bau menyengat itu,” ungkap warga.
Berikut nama-nama 21 korban adalah Suci Murni (15), Anisah (14), Salmah (17), Ani Lubis (42), Halimatu Sakdiah (24), Derliana (70), Nurma (56), Yurnami (56), Ali Tohiruddin (38), Nazila (6 bulan), Dahlia (50).
Azuidah (21), Ahmad Husen (40), Endang Sufrianti (35), Nurharamas (55), Nurlaila (30), Hasan Basri (30), Ani (43), Asmar Husein (33), Anni (43) dan Afsoh (43).
(SM - Red)
